Dampak Virus Corona (Covid 19) kian dirasakan sebagian besar warga, terutama di sektor ekonomi. Komisi I DPRD Brebes melakukan kunjungan kepada warga terdampak wabah di Aula Kecamatan Jatibarang Brebes, Selasa (27/4) kemarin.
Dalam kunjungannya, Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Brebes menghadirkan Moch Iqbal Tanjung, Cahrudin, Rawuh Gunawan, Murnaeni dan Moch Nizwar Alifsyahrin.
“Kami merencanakan Dana Desa (DD) akan digunakan dalam penanganan dampak Covid 19 dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT), melihat situasi saat ini masyarakat sangat membutuhkan perhatian,” ucap Moch Iqbal.
Menanggapi permasalahan yang ada, Moch Iqbal menyarankan, BLT diutamakan dari DD dan bagi, yang tidak tercover akan diback up bantuan dari provinsi sebesar Rp 200 ribu dan dari Kabupaten Rp 100 ribu.
“Komisi I bersama Pemda Brebes akan melakukan rapat guna membahas beberapa hal terkait penanganan Covid 19, terutama penyiapan APD bagi tenaga medis di Kabupaten Brebes,” katanya.
Lanjut Moch Iqbal, aspirasi masyarakat akan ditampung, dan diteruskan ke pihak Setda Kabupaten Brebes, juga akan membahas cepat lambatnya pencairan DD dengan Dinpermades termasuk Sekda.
Anggota Komisi I lainnya, Cahrudin, mengemukakan dalam penanganan Covid 19 instruksi dari pusat tidak mudah langsung dipahami oleh masyarakat, maka yang di desa harus meluruskan dengan kesabaran.
“Pengendalian lainnya terkait pendanaan monggo diatur sedemikian rupa, karena saat ini seluruh anggaran OPD dipotong 50 persen dan program kerja berubah semua, maka mari kita pahami bersama. Kita tingkatkan kewaspadaan, kehati-hatian dan jaga kesehatan kita agar Brebes dapat terbebas dari Wabah Corona,” ujarnya.
Camat Jatibarang Imam Tohid, melaporkan sejak 26 Maret di Jatibarang sudah terbentuk Satuan Gugus Tugas (Satgas) Penanggulangan Kesiapsiagaan Penanganan Virus Corona, Satgas tersebar di 22 desa. Dengan berbagai kegiatan seperti penyemprotan disinfektan, pembagian masker dan sosialisasi serta himbauan.
“Perkembangan terakhir, ada 3 pemakaman jenazah yang mau tidak mau harus mematuhi protokol kesehatan dengan para petugas memakai pakaian APD lengkap yaitu di desa Tembelang, Kedungtukang dan Kramat. Semoga mereka bukan pasien Covid-19,” jelasnya.
Dilanjutkan Imam, menyikapi penanganan jenazah PDP meninggal dunia di rumah warga, rencananya akan dilakukan pelatihan pemulasaran sesuai SOP. Pelatihan ditujukan bagi Kasi Pelayanan Desa atau Lebe.
Selanjutnya, Kepala Desa Bojong Tasdik, menyampaikan terkait adanya rencana beberapa bantuan kepada masyarakat terdampak wabah sampai saat ini belum ada kepastian jumlah dan besaran yang akan diterima. Sedangkan anggaran BLT dari DD sudah ada di rekening, masyarakat meminta segera dana tersebut segera dicairkan.
Di sisi lain, Kepala Desa Buaran Didik Setiyono menuturkan, bantuan bersumber dari bantuan kabupaten sampai saat ini belum muncul. Sehingga menjadi pertanyaan bagi masyarakat.
“Terkait dengan BLT bersumber dari DD masih dalam tahap pendataan karena untuk menghindari tumpang tindih penerima, termasuk aturan dan himbauan penyaluran yang berubah.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Puskesmas Klikiran dr Arlinda Fauzi, merisaukan keterbatasan APD yang ada. Di Kecamatan Jatibarang terdapat 3 orang ODP meninggal dengan pemakaman menggunakan SOP.
Menurut dr Arlinda, setiap pemakaman dihadiri petugas dari kecamatan sehingga APD yang dibutuhkan 8 buah, sedangkan cadangan APD terbatas. Ketika meminta bantuan desa menyiapkan APD, anggaran belum turun dan anggaran Puskesmas sampai saat ini juga belum ada.(Bakohumas Kec Jatibarang Iz, Bayu Arfi/Wasdiun)
http://www.brebeskab.go.id/index.php/content/1/terdampak-covid-19-warga-dapat-blt-dari-dd